Our Visitor

001100
Total views : 6333
Your IP Address : 216.73.216.23
Server Time : 2025-06-17

Ratusan Siswa Muhammadiyah Surabaya Diwisuda sebagai Penghafal Al-Qur’an

 

smpmtsmusby.com –  Sebanyak 580 siswa dari 17 SMP dan MTs Muhammadiyah di Surabaya mengikuti prosesi Wisuda Tahfizul Qur’an ke-5 yang digelar Forum Silaturahmi dan Komunikasi Kepala Sekolah Muhammadiyah (Foskam) Surabaya, Selasa (3/6/2025), bertempat di SMAMDA Tower.

Mengusung tema “Cinta Quran, Cahaya Kehidupan”, kegiatan ini menjadi penanda keberhasilan siswa dalam menuntaskan hafalan Al-Qur’an yang sebelumnya telah diuji melalui proses munaqasyah. Dari total 620 peserta yang mengikuti seleksi, sebanyak 580 dinyatakan lulus setelah menyelesaikan ujian utama, remedial, dan ujian susulan.

Ketua Foskam SMP/MTs Muhammadiyah Surabaya, Ali Mujafal, menyampaikan apresiasinya kepada para guru, orang tua, dan seluruh pihak yang telah terlibat dalam proses pembinaan siswa. Ia menekankan bahwa wisuda ini bukan hanya perayaan hafalan, namun juga bagian dari upaya menanamkan nilai-nilai Qurani ke dalam karakter siswa.

“Lebih dari sekadar menghafal, kegiatan ini adalah bentuk pembinaan mental dan spiritual. Kami ingin siswa tidak hanya kuat dalam hafalan, tetapi juga menunjukkan akhlak Qurani dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Ali juga mengajak orang tua untuk terus mendampingi anak-anak dalam menjaga hafalan mereka, seraya menegaskan bahwa keberkahan Al-Qur’an tidak hanya dirasakan oleh individu, tetapi juga oleh keluarga dan lingkungan sekitar.

Sementara itu, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya, Suhadi M. Sahli, memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan wisuda tersebut. Menurutnya, kegiatan ini memberikan dorongan moral bagi siswa untuk memperbaiki bacaan, memperkuat hafalan, dan mengamalkan isi Al-Qur’an dalam keseharian.

Ia berharap wisuda tahfiz menjadi agenda rutin yang terus dilanjutkan, karena dapat membentuk generasi muda yang berpegang teguh pada Al-Qur’an dan memiliki integritas dalam berbagai peran kehidupan.

“Jika kelak mereka menjadi pemimpin, maka akan menjadi pemimpin yang adil. Jika jadi pedagang, mereka akan amanah. Kalau jadi guru, akan bertanggung jawab. Bahkan sebagai warga biasa pun akan menjadi pribadi yang berakhlak mulia,” kata Suhadi.

Advertisment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *