smpmtsmusby.com

smpmtsmusby.com – Suasana Masjid SMP Muhammadiyah 14 Surabaya pada Selasa pagi terasa begitu khidmat. Usai Salat Duha berjamaah, para siswa mendapat pengarahan langsung dari Kepala Sekolah, Hanif Ashar, S.Pd., yang menekankan kembali betapa pentingnya adab dan akhlak dalam proses pendidikan.

Dalam tausiyah singkatnya, Hanif menegaskan bahwa kecerdasan intelektual tanpa disertai budi pekerti tidak akan membawa manfaat. Ia memberikan gambaran sederhana, “Seorang siswa yang menguasai banyak ilmu, bila tidak memiliki adab, maka kepandaiannya tidak akan memberikan kebaikan, baik bagi dirinya maupun orang lain.”

Menurutnya, esensi pendidikan tidak berhenti pada penguasaan mata pelajaran, tetapi juga tercermin dari sikap hormat kepada guru dan perilaku sehari-hari. Hal itu, lanjutnya, menjadi bekal penting untuk membentuk pribadi yang utuh.

Hanif juga mengingatkan peran sentral guru dalam menanamkan nilai. Ia menuturkan, “Jika ada seorang guru yang berilmu tetapi tidak beradab, maka ilmunya tidak akan sampai dengan baik kepada murid.” Pernyataan ini sekaligus menjadi refleksi bahwa pendidik tidak hanya berfungsi sebagai pengajar, tetapi juga teladan dalam kehidupan.

Ia menambahkan, adab guru adalah jembatan yang memastikan ilmu tidak sekadar dipahami secara kognitif, melainkan juga tertanam dalam hati peserta didik. Dengan begitu, pembelajaran akan melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter mulia.

Pengarahan yang berlangsung di masjid ini menjadi bagian dari komitmen sekolah dalam mengedepankan pendekatan holistik: menggabungkan kecerdasan akademik dengan pembinaan akhlak. Harapannya, lulusan SMP Muhammadiyah 14 Surabaya mampu menjadi pribadi yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat.

“Seorang pelajar tidak bisa disebut pandai bila tidak memiliki adab dan akhlak,” tutup Hanif, menegaskan kembali inti pesannya.