smpmtsmusby.com – SMP Muhammadiyah 6 Surabaya mencatat sejarah baru dalam perjalanan pendidikannya dengan merilis majalah digital perdana sekolah pada Jumat (1/8/2025). Kegiatan yang digelar di Aula Sekolah ini berlangsung khidmat sekaligus penuh antusiasme dari para guru, siswa, serta tamu undangan. Momen tersebut menjadi bukti nyata bahwa sekolah tidak hanya berfokus pada pembelajaran di kelas, tetapi juga berupaya membangun budaya literasi yang relevan dengan perkembangan zaman.
Kepala SMP Muhammadiyah 6 Surabaya menyampaikan bahwa penerbitan majalah digital ini merupakan langkah strategis dalam menghadapi tantangan era informasi. Melalui media ini, sekolah memberikan ruang bagi siswa untuk mengekspresikan ide, karya tulis, dan kreativitas mereka dalam format yang dapat diakses secara luas. “Kami ingin siswa terbiasa berpikir kritis, mampu menuangkan gagasan dengan bahasa yang baik, dan melek teknologi. Majalah digital menjadi wadah yang ideal untuk mengasah keterampilan tersebut,” ujarnya.
Berbeda dengan media cetak, majalah digital yang diluncurkan ini memiliki keunggulan dalam distribusi dan jangkauan pembaca. Konten dapat diakses kapan saja dan di mana saja, sehingga pesan yang disampaikan lebih cepat sampai kepada masyarakat. Isi majalah mencakup berbagai topik, mulai dari artikel pendidikan, liputan kegiatan sekolah, karya sastra siswa, hingga rubrik motivasi Islami. Semua disajikan dengan tampilan menarik dan desain yang ramah pembaca.
Peluncuran majalah digital ini juga menjadi bentuk komitmen sekolah dalam mengintegrasikan nilai-nilai Islami dengan kemajuan teknologi. Dengan mengusung visi membentuk generasi berkarakter, berintegritas, dan adaptif terhadap perubahan, SMP Muhammadiyah 6 Surabaya berharap kehadiran majalah ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk berinovasi dalam dunia literasi.
Langkah ini sekaligus memperkuat posisi SMP Muhammadiyah 6 Surabaya sebagai institusi pendidikan yang siap melahirkan generasi muda cerdas dan berakhlak, yang mampu bersaing di era digital tanpa kehilangan jati diri keislamannya.
Tinggalkan Balasan