smpmtsmusby.com – SMP Muhammadiyah 1 Surabaya terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan proses belajar yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Salah satu buktinya terlihat pada kegiatan praktikum Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang digelar pada Selasa (5/8), dengan memanfaatkan berbagai alat ukur seperti mistar, jangka sorong, neraca, dan termometer.
Kegiatan ini dipandu langsung oleh guru IPA, Iswahyudi, S.Pd., yang dikenal memiliki dedikasi tinggi dalam membimbing siswa. Ia menjelaskan bahwa tujuan praktikum ini adalah memberi pengalaman belajar langsung kepada siswa, sehingga mereka tidak hanya memahami konsep secara teori, tetapi juga mampu mengaplikasikannya di dunia nyata.
“Praktikum memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyentuh dan mengoperasikan sendiri alat ukur. Dengan begitu, pemahaman mereka akan lebih mendalam, dan pembelajaran menjadi jauh lebih bermakna,” ujar Iswahyudi.
Di dalam laboratorium, suasana belajar terasa hidup. Para siswa terlihat antusias saat mencoba mengukur panjang, massa, suhu, hingga volume berbagai benda. Mereka belajar melakukan pencatatan hasil pengukuran secara teliti, lalu mendiskusikannya bersama rekan sekelompok. Proses ini melatih keterampilan berpikir kritis, ketelitian, dan kerja sama tim.
Salah satu siswa mengaku senang karena bisa belajar secara langsung. “Kalau di buku hanya lihat gambar, sekarang kami bisa mencoba sendiri. Rasanya lebih mudah dipahami dan seru,” ungkapnya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi pembelajaran aktif yang diusung sekolah, selaras dengan visi SMP Muhammadiyah 1 Surabaya untuk menjadi sekolah unggul dalam prestasi sekaligus membentuk karakter Islami. Melalui pendekatan ini, sekolah berharap siswa dapat tumbuh menjadi generasi yang memiliki keterampilan akademik, kemampuan berpikir ilmiah, serta nilai moral yang kuat.
Dengan terus menghadirkan inovasi pembelajaran seperti praktikum interaktif, SMP Muhammadiyah 1 Surabaya membuktikan bahwa pendidikan yang berkualitas dapat diwujudkan dengan menggabungkan teori, praktik, dan nilai-nilai karakter dalam satu kesatuan proses belajar.
Tinggalkan Balasan