smpmtsmusby.com

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut, Senin-Rabu (7-9/7/25) dilaksanakan di ruang CBT Sekolah Akhlaq dengan menghadirkan pemateri yang mengupas tuntas terkait konsep pembelajaran mendalam, integrasi AI pada pembelajaran mendalam, menjadi pembelajar sejati dan sinergi guru dalam pembelajaran inklusif. Sebagai pendahulu kegiatan, ustad-ustadzah disuguhkan dengan materi pendekatan pembelajaran mendalam oleh intern tim kurikulum Sekolah Akhlaq. Dalam pemaparannya, Ustadzah Rita selaku kaur kurikulum menggaris bawahi bahwasanya pembelajaran mendalam bukanlah kurikulum namun sebagai pendekatan yang sebenarnya bukan hal baru dalam dunia pendidikan. Guru diharapkan dapat menciptakan suasana pembelajaran berkesadaran, bermakna, menggembirakan dengan melibatkan olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olahraga. Melalui pembelajaran dengan pendekatan mendalam tujuan mewujudkan delapan dimensi lulusan yang berkualitas dapat dicapai.

Kegiatan menjadi menyenangkan karena tidak hanya dilakukan secara ekspository namun Ustadzah Rita juga mengajak seluruh ustad-ustadzah peserta pelatihan untuk mempraktikkan secara langsung pendekatan pembelajaran mendalam mulai dari proses diskusi bersama kelompok, presentasi dan saling memberikan umpan balik.

Ustdzah Endang merespon positif kegiatan pelatihan ini karena mendapatkan banyak insight sebagai bekal untuk menyambut tahun ajaran baru yang sudah didepan mata.

“Alhamdulillah pelatihan ini memberikan sudut pandang baru yang sangat relevan dengan kebutuhan pembelajaran saat ini, serta menumbuhkan semangat baru untuk terus berkembang sebagai pendidik yang adaptif dan transformatif. “, tutur peserta pelatihan yang juga pengampuh mapel IPS itu.

Dihari berikutnya pelatihan yang diberikan terkait tentang pemanfaatan kecanggihan teknologi AI dalam pembelajaran. Dr Raharjo, MSi memperkenalkan aplikasi yang dapat digunakan untuk mempermudah segala sesuatu karena tidak bisa dipungkiri dengan kemajuan teknologi saat ini menuntut semua orang untuk bisa beradaptasi dan mengikutinya.

“Kalau biasanya yang familiar chatGPT bapak ibu juga bisa bertanya apapun kepada Gemini punya google, Qwenchat dengan memasukkan prompt yang jelas contohnya “buatkan modul ajar materi identifikasi makhluk hidup untuk SMP kelas VII fase D dengan pendekatan pembelajaran mendalam”, nah ini langsung keluar tapi jangan hanya copy paste silahkan dimodifikasi sesuai kebutuhan”, ungkap Pak Joe, sapaan akrab Dosen Unesa itu.

Tidak ketinggalan Drs Muhammad Naim MPd juga turut hadir memberikan motivasi bagaimana menjadikan pembelajaran sejati. Beliau menuturkan bahwa keberhasilan dari proses pembelajaran dapat dilihat dari output dan outcome. Output adalah kuantitas sedangkan outcome adalah kualitasnya. Tentu saja hal tersebut dapat dicapai dengan perencanaan yang matang, pelaksanaan yang terstruktur hingga evaluasi yang berkesinambungan.

Setelah mempelajari pendekatan pembelajaran mendalam dan juga pemanfaatan teknologi AI dalam pembelajaran, hari terakhir ditutup dengan materi pembelajaran inklusif. Mengingat Sekolah Akhlaq SMP Muhammadiyah 9 Jojoran adalah sekolah inklusi penting adanya penyamaan persepsi agar dapat mewujudkan pendidikan yang ramah anak dan merata untuk seluruh peserta didik.

Dra. Andriana, MSi, Ketua Musyawarah Guru Pendamping Khusus (MGPK) Kota Surabaya dihadirkan untuk memberikan penguatan kepada guru sekolah Akhlaq untuk terus bersinergi mewujudkan pembelajaran inklusif secara komprehensif. Guru mata pelajaran maupun guru pendamping khusus harus  berkolaborasi untuk memastikan peserta didik dengan kebutuhan khusus mendapat layanan pendidikan yang optimal dan potensi mereka dapat berkembang secara maksimal.

“Semua guru adalah GPK dan harus tau bagaimana memberikan treatment kepada peserta didik dengan kebutuhan khusus. Misalnya di kelas ada anak yang slow learner nah itu berarti guru harus memodifikasi rencana pembelajaran yang sesuai dengan anak tersebut. Standartnya berbeda”, jelas Andriana.

Melalui pelatihan ini Ustdzah Rita berharap guru lebih siap menghadapi dunia pendidikan yang terus berkembang sehingga nantinya dapat menyiapkan peserta didik menghadapi tantangan dimasa depan. Setiap guru dapat merancang dan melaksanakan pembelajaran yang lebih kontekstual, bermakna, serta berpusat pada peserta didik, sejalan dengan semangat kurikulum merdeka. Dengan begitu, kualitas proses dan hasil pembelajaran dapat meningkat, dan sekolah semakin mampu mencetak generasi yang cerdas secara intelektual, emosional, dan spiritual.

“Kami berharap para guru tidak hanya akan mengenal lebih jauh apa itu deep learning yang seringkali dikaitkan dengan kecerdasan buatan, namun dalam konteks pedagogi merujuk pada pembelajaran yang mendalam, bermakna, dan relevan tetapi juga mampu mengintegrasikannya secara efektif ke dalam rancangan dan pelaksanaan pembelajaran sehari-hari. Dengan meningkatnya pemahaman dan keterampilan guru dalam menerapkan deep learning, kami optimis bahwa proses pembelajaran di SMP Muhammadiyah 9 Surabaya akan semakin inovatif, menarik, dan berpusat pada siswa. Hal ini akan bermuara pada peningkatan kualitas hasil belajar peserta didik, menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara kognitif, tetapi juga memiliki keterampilan abad 21 yang esensial”, tutur Rita diakhir sesi kegiatan.